48 Mahasiswa Debatkan Sistem Pembelajaran di UGM.
linknya...
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1016
kenapa judulnya Let's see?
karena kita hanya akan menunggu apakah topik2 yang diperdebatkan atau menjadi mosi dalam kompetisi tersebut akan terdengar oleh mereka yang menyelenggarakan?
apalagi untuk dilaksanakan...kita mungkin hanya bisa menunggu...
jika kontribusi UGM dalam meningkatkan kualitasnya(yang katanya world class universities) tidak cukup hanya dengan menggelar kompetisi2 semacam itu saja. apa lagi jika menilik dari komentar sang pelaksana,Rudi bahwa studi banding ke ITB menghasilkan wacana bahwa harus ada anggaran bulanan untuk itu.
sebagai mahasiswa UGM yang tercinta..ciehh..
tidak cukup hanya dengan menganggarkan dana bulanan yang dikasih ke PPKB yang belum tentu ada juntrungan hasilnya kemana..duit kita aja dah dipake buat jalan2 keBnadung...katanya sih ke ITB...:-p
yang ada adalah pembenahan mental para mahasiswanya dalam berbahasa inggris. Diberikan diskon untuk kursus bahasa Inggris di EF atau mungkin seperti yang ada di jurusan Matematika bahwa mereka memberikan subsidi bagi para mahasiswa untuk tes TOEFL di PPB sedemikian hingga mahasiswa hanya perlu bayar Rp.5000! Saya cukup ragu akan program2 yang kemungkinan akan dilaksanakan oleh PPKB...so highly idealistic..mbok sebaiknya dilihat keadaan di dalam diri UGM sendiri...kenapa yang terlihat mampu berbahasa Inggris hanya mereka yang ikut lomba debat? Kenapa yang ikut lomba debat hanya sedikit? tidak perlu mereka jauh-jauh ke ITB. wong yang mau dididik adalah mahasiswa UGM kok. aneh...
beberapa fakta yang terlihat di mata saya sebagai mahasiswa yang cukup tua di UGM(baru 3 tahun sih...), bahwa berlaku beberapap hal berikut:
1. Mahasiswa umumnya malu untuk diajak berbahasa Inggris..
2. Banyak mahasiswa yang bertanya "literaturnya bahasa inggris ya pak/bu?" ketika diminta untuk mencari artikel suatu materi. dan jika dijawab "iya" oleh dosen, mereka terlihat "menciut"
3. MASIH tidak mau melihat bahwa bahasa inggris adalah suatu keharusan atau kebutuhan.
4. MASIH selalu menganggap bahwa kualitas bahasa inggris mereka masih rendah, tetapi TIDAK ADA KEINGINAN untuk mempelajarinya lebih lanjut.
beberapa yang mungkin untuk dijadikan solusi :
1. mengadakan mata kuliah "pengantar bahasa inggris" diawal kuliah..dengan materi yang sesuai dan berbobot, tentunya.
2. mengadakan tes TOEFL atau IELTS secara rutin dengan sistem pay-back untuk mereka yang mendapat score yang bagus. kalau bisa, yang lisensi internasional.
3. mengadakan kursus bahasa inggris yang murah bagi mahasiswa UGM(we've paid so much, though!).
4. Encouraging the lecturers to have a special course(such as colloqium,etc) which can be held once a month, open for any degree, delivered in English..I believe that all of UGM's lecturers are proficient in english ..
untuk diingat...
tidak perlu ke bandung untuk tahu bagaimana caranya mengembangkan bahasa inggris di tubuh UGM...be like the students...and YOu'll be able to find out why we're this way...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar