22 Desember 2009

mau pake AC?

SAlah satu tujuan dari kemajuan teknologi adalah untuk membuat hidup manusia lebih nyaman. Manusia selalu menginginkan hal ynag lebih baik dalam hidupnya, oleh karena itu, manusia selalu berinovasi, selalu membuat perubahan menuju hal yang lebih baik, lebih nyaman. SAlah satu teknologi yang dibuat untuk memberikan kenyamanan bagi manusia adalah AC atau Air Conditioner. Sesuai dengan namanya, AC digunakan untuk mengatur temperatur dalam ruangan sehingga manusia dapat merasa lebih nyaman didalamnya. Teknologi yang baik dan pas bagi keinginan manusia, terutama di Indonesia yang suhu lingkungannya sekitar 30 derajat celcius, bahkan dapat mencapai 33 derajat celcius di siang hari pada musim kemarau.

Manusia(terutama di Indonesia), menemukan kenyamanan dalam penggunaan AC. Teknologi ini semakin berkembang seiring waktu. Bahkan mulai bergeser menjadi gaya hidup dan kebutuhan yang mendekati kebutuhan sekunder. Harga perangkat AC yang makin rendah dan begitu pula dengan konsumsi listriknya yang makin efisien membuat makin banyak orang menggunakannya.

Namun, ada sisi buruk yang muncul darinya.

Dari sudut gaya hidup, penggunaan AC di rumah pribadi memberikan kepuasan dan gengsi tersendiri bagi pemilik rumah. Rumah dengan AC menjadi impian mereka yang belum pernah mempunyai AC di rumah tinggal mereka. Yang belum pernah merasakan keadaan rumah ber-AC dibilang 'ndeso', apalagi yang jatuh sakit karena terlalu lama terpapar hawa dingin AC, pasti dibilang 'katrok'. Mereka yang terus-menerus menggunakan AC di hidupnya(rumah, kantor, sekolah, tempat perbelanjaan, mobil, dll) terkadang mengalami kesulitan untuk berada di tempat yang tidak ber-AC. Mereka cepat merasa gerah dan berkeringat banyak yang membuat mereka jauh dari keadaan nyaman.

DAri sudut fungsi, AC sudah bergeser dari alat pembuat nyaman hidup dengan memberikan suhu ruangan yang sejuk menjadi alat pendingin ruangan. Kenapa saya sebut menjadi alat pendingin ruangan, karena ada masyarakat yang merasa kalo belum dingin, bahkan sampai menggigil, lebih baik tidak usah memakai AC. Ada pula yang bilang, bahwa AC harus dioperasikan pada suhu tertentu, kalau tidak akan membuat AC cepat rusak. Contoh, jika di kamar berukuran 3mx4m dipasang AC, namun AC hanya boleh dioperasikan pada 24 derajat celsius, ternyata si anak merasa kedinginan sehingga tidak bisa banyak beraktifitas tanpa mengenakan jaket atau selimut. Belum ada alasan yang jelas yang saya dapatkan mengenai hal ini. Begitu pula ketika suatu ruang kelas dipasang AC central untuk seluruh gedung, ternyata suhu ruangannya diatur pada suhu tertentu sehingga para siswa akhirnya belajar, walau tidak dapat berkonsentrasi penuh karena disibukkan dengan aktifitas menghangatkan badan, bergoyang kesana kemari, menempelkan tangan di ketiak atau ditaruh di bawah pantat, menggosok-gosokkan tangan,dll. Ditambah pula dengan iklan/promosi AC yang menggambarkan bahwa dengan memakai AC, maka kita dapat merasakan sejuk layaknya berada di cuaca salju, dengan berpakaian ala orang Eskimo, bahkan ada pula yang ditambah dengan meminum segelas minuman hangat. Yang terbersit dalam pikiran saya, "Nah lho, diluar panas, tapi jadinya malah minum air hangat karena pakai AC sampai kedinginan. Terus, maunya manusia ini ngerasa hangat, sejuk, panas apa dingin sih??".

Bingung saya sampai sekarang.

Kita pun tahu, bahwa prinsip kerja AC secara mudah adalah memindahkan panas dari dalam ruangan menuju lingkungan. Karena panas di dalam ruangan berkurang, maka suhu ruangan pun menjadi lebih rendah. Jadi, dapat kita simpulkan secara sederhana, bahwa dengan kita membuang panas ke lingkungan(luar ruangan) maka kita membuat suhu ruangan lebih panas. Hal ini dikarenakan makin banyaknya pengguna AC. Coba saja kita berdiri mendekati buangan panas pendingin udara sebuah pusat perbelanjaan modern, bagaimana panas yang dibuang? seberapa panas hasil buangan panas tersebut agar orang-orang dapat berbelanja dengan nyaman? Demikian pula jika kita menggabungkan buangan panas dari AC yang dipakai seluruh warga suatu kompleks perumahan, pasti juga demikian panas, buangan panas dari AC tersebut. Ditambah pula panas yang dihasilkan dari pembangkit listrik yang harus memenuhi kebutuhan listrik penduduk yang makin meningkat. Jadi, bisa dibilang, kita menambahkan panas ke lingkungan karena keinginan kita untuk merasakan hawa sejuk(atau malah hawa dingin??). Mungkin ada penulis lain yang bisa memberikan gambaran mengenai signifikan atau tidaknya buangan panas ini pada kenaikan suhu lingkungan.

Ada beberapa ide yang bisa saya bagi untuk pengguna AC.
> Atur suhu AC pada suhu sedikit dibawah suhu lingkungan, agar buangan panas tidak terlampau banyak.
> Manfaatkan panas buangan AC agar tidak menjadi panas yang sia-sia(contoh: panas AC digunakan untuk mengeringkan sepatu, atau panas yang dikeluarkan AC disalurkan untuk mengeringkan pakaian, dll).
> Jangan sering-sering menggunakan AC jikalau tidak perlu. Maksudnya disini adalah agar kita tidak "kecanduan" memakai AC

Kalau ada ide lain, penulis dengan senang hati menampung dan mendukung. Mari kita dukung perubahan menuju hidup yang lebih baik dengan teknologi yang lebih baik.

Bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar