13 November 2008

Resensi Rumah Tumbuh

Selamat pagi dunia.

Setelah berjemur matahari pagi untuk memanaskan mesin dalam diri ini untuk berproduksi kembali yang dimulai dengan memberikan resensi dari sebuah novel mini. dekat dengan Chicklit lah.

Judul novel ini adalah Rumah Tumbuh. Buku ini dibeli secara obralan Gramedia oleh fitrah yang dititipkan padaku. Baru tertarik membacanya setelah semalam bergulat dengan kesuntukan dan kemalasan diri. Novel ini ditulis oleh farah Hidayati, Juara sayembara mengarang novel remaja kerjasama Grasindo dengan Ranesi 2005.

Novel ini bercerita tentang Ghifari dan Alysa, 2 orang siswa SMA berusia 16tahun. Seluruh isi novel ini adalah cerita dari sudut pandang kedua tokoh utamanya. Setting cerita berada di Banjarmasin (yang disisipi ciri khasnya, tentunya) sekitar tahun 2000-2002.

Ghifa adalah anak lembut, penuh detail, berasal dari keluarga sederhana cinta daerah sungai yang pindah dari kawasan pinggiran kota karena fitnah dari lingkungan sekitarnya, sedangkan Alysa, ketua klub mading disekolahnya adalah anak orang berada yang idealis, ambisius untyuk membuktikan diri sendiri bahwa dia bukan seseorang yang sia-sia seperti yang dirasakan dalam keluarganya. Dua tokoh yang berbeda karakter ini dipertemukan sebagai dua orang yang saling sengit karena berbeda latar belakang dan pemikiran ini perlahan-lahan disatukan oleh kejadian-kejadian dalam klub mading.

Ditambah dengan keseharian mereka yang lambat laun mulai merasa membutuhkan satu sama lain. Ghifa yang sedang mencoba meninggalkan masa lalu terhadap seorang gadis desa yang mengecewakannya menemukan Alysa. Ia pada awalnya merasa heran karena selalu bisa awas akan keberadaan Alysa disekitarnya. Alysa menemukan warna unik dari Ghifa dan mulai untuk memikirkannya terus-menerus.

Konflik terjadi karena kehancuran Alysa terhadap kebanggaan ayahnya dan rumah yang diarsitekinya karena Ayahnya tersandung skandal kolusi. Sedangkan ghifa merasa rendah membandingkan dirinya dengan Josi, pacar Alysa di Amerika yang berada, tinggi, dan serba lebih dari Ghifa. Terlebih karena statusnya sebagai pacar Alysa membuatnya sadar bahwa Ghifa yang hanya dekat dengan Alysa tidak memberi kemungkinan untuk memiliki Alysa.

Akhir cerita ini ditutup dengan happy ending yang menggantung, yaitu ketika Alysa yang masih remuk karena skandal ayahnya dibawa Ghifa menonton konser Gigi, grup musik kesukaan alysa. Disitu hanya digambarkan Ghifa membiarkan Alysa menikmati konser dengan tangan Alysa melingkar dipinggang Ghifa sambil bersandar pada bahunya. (%maaf ya susunan katanya. Kritik perbaikan diharapkan.).

Walaupun novel ini diobral, tapi saya kagum dengan kejelian fitrah dalam memilih novel. Berpengalaman sebelumnya membeli novel "Luna" yang merupakan tulisan yang memenangi sebuah sayembara. Rumah Tumbuh merupakan novel ringan yang easy-going. Enak dibaca di waktu senggang dan tidak memerlukan imajinasi tinggi. Penyusunan kalimatnya pun cerdik. Tak bosan 1 jam membacanya. Alur ini membawa pembaca dalam masa SMA yang naif, lugu, menggebu sehingga nuansa romantis pun menggelora menggelayuti imaji. (%tak seperti resensi ini...).

Buku ini dapat menyegarkan pikiran dengan semangat yang diadaptasi dari semangat remaja SMA yang menggebu. Namun, untuk beberapa hal, tentu kita yang agak dewasa bisa memilah pengaruh dari buku ini. Buku ini pun bisa dijadikan alat untuk mengingat kembalui masa remaja kita. Betapa lucunya kita saat itu. Namun, semangat, cita-cita dan kerja kerja kita tentu tidak boleh pudar karena usia!


unofficial note : buat teman-teman yang sedang kebelet nikah, hati-hati membacanya. Dalam buku, terdapat sedikit bagian yang menyinggung tentang keinginan dan cita-cita untuk menikah. Bahkan sedikit bayangan ketika menikah nanti. So Romantic. Remaja 16thn pun berpikiran sejauh itu toh?he3x..

4 komentar:

  1. Ka'..mbok tiap paragrafnya dikasih spasi gitu, biar enak bacanya :)

    Bukannya kamu juga dah mo nikah ka'..hehehehe

    BalasHapus
  2. wah..bagus jg.ada resensi:)
    serasa udah mbaca novelnya

    ...:)

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas infonya...
    Artikel yang bagus...
    Tapi tampilannya kurang menarik...
    Saya tunggu tampilan terbarunya...

    BalasHapus
  4. iya, masalah tampilan, sedang dipikirkan..mau pake cms, masih jauh untuk belajar..mungkin pake css biasa aja...belajar lagi juga..

    ada novel utk diresensi?

    BalasHapus