06 Februari 2008

Jakarta adalah cerminan Indonesia?

akhirnya bisa masuk untuk ngisi blog ini juga..

Kekhawatiran sebagai warga negara Indonesia yang beberapa daerahnya kerap ditimpa musibah. Namun, saya mengkhawatirkan tentang nasib Jakarta yang telah menjadi langganan banjir yang kian kerap terjadi.

Jakarta, yang oleh pemimpin negara Indonesia dijadikan role model-nya Nusantara terkena banjir yang dahsyat! pertanyyan saya kemudian adalah : "Apakah itu cerminan bangsa ini".

Dengan mengesampingkan segala macam keburukan yang terjadi diJakarta, masihkah kita menaruh harapan pada Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia ini?

Memang banyak kenangan bersejarah nan indah yang pernah ditorehkan di Jakarta. Kita tidak bisa menampiknya. Tetapi, apakah dari situ kita bisa menganggap Jakarta sebagai kota bersejarah belaka?

Boleh. Tentu saja.

Berkaitan dengan Banjir ini, banyak langkah yang harus diambil pemerintah. Antara pemerintah Pusat maupun Daerah jangan sampai tumpang tindih. Saya pun bingung, siapa yang harus bertanggungjawab atas musibah ini, Jakarta sebagai Ibu kota negara atau Jakarta sebagai sebuah kota?
Langkah-langkah jangka pendek adalah dengan mengusahakan agar Jakarta "hidup" normal kembali. proses pembersihan dan penataan kembali layaknya dilaksanakan segera mumpung momentumnya masih tepat.
Langkah jangka panjangnya adalah mengusahakan agar bencana serupa tidak terjadi di masa depan dan bencana-bencana potensial lainnya dapat diminimalisir. Hal ini bisa dilaksanakan dengan lebih memperhatikan masalah lingkungan, seperti penanaman kembali hutan bakau atau bahkan membuka proyek reklamasi. Atau dengan cara membagi tugas berat yang selama ini diemban jakarta sebagai Pusat Pemerintahan satu kota yang menangani semuanya, seperti Pelabuhan Tanjung Priuk bisa direlokasi ke Pelabuhan Tanjung Perak atau membuat Pelabuhan Pusat baru di daerah Timur Indonesia yang notabene lebih membutuhkan sarana transportasi laut dan dapat terbuka lebih cepat dari daerah di jawa-sumatra-bali terhadap dunia luar. Untuk Bandara Cengkareng, alangkah lebih baik agar dipindahkan fungsinya ke Bandara Sepinggan di Balikpapan, yang juga Bandara Internasional. dan lain sebagainya.

Apa yang saya ingin coba kemukakan disini adalah sebaiknya Jakarta memfokuskan dirinya sebagai suatu kota tertentu, seperti Kota Pemerintahan atau kota Bisnis bahkan Kota Metropolitan/Hiburan Malam. Hal ini dimaksudkan agar Jakarta dapat mengurangi kekompleksitasan kehidupan kota.

Sebagai contoh, Las Vegas kita kenal sebagai kota perjudian. Nah, Jakarta kita kenal sebagai kota apa?saya belum bisa menjawab secara yakin, kecuali Jakarta dimata banyak orang kecil adalah Kota Segala-galanya...

2 komentar:

  1. btw, ini kamu tulis tanpa mengutip kan Ka? Ada pepatah "Ada gula, ada semut". Jakarta jadi semerawut gara-gara orang-orang pada ngrubut. Sebaiknya tatakota Jakarta dirancang ulang kembali. Aku aja yang warga Jakarta males buat kembali kesana. Banjir, Macet, Polusi, yang membayangi Jakarta bukankah itu hasil buah tangah dari warga Jakarta sendiri ? Kalau bisa Jakarta diisolir selama 1 tahun saja!

    BalasHapus
  2. Aku males ngutip tulisan orang, maw.

    mang dah mirip kayak reporter ya?

    he3x..

    setuju juga.

    tapi apa cukup isolasi 1 tahun, I doubt it.

    BalasHapus